Porostimur.com, Labuha – Perjalanan panjang Fauji Ibrahim dalam dunia pemerintahan desa menjadi bukti nyata bahwa konsistensi dan pengabdian akan selalu mendapat tempat di hati masyarakat. Sosok sederhana asal Desa Kukupang ini memulai kiprahnya dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada 2009, hingga dipercaya memimpin Kukupang selama dua periode sebagai Kepala Desa.
Awal Perjalanan dari BPD
Fauji pertama kali menapaki jalur pemerintahan desa melalui BPD. Dari lembaga itu, ia banyak belajar tentang tata kelola desa, dinamika sosial masyarakat, hingga kebutuhan pembangunan di akar rumput.
“Dari BPD saya belajar bagaimana desa dijalankan, bagaimana mendengar aspirasi masyarakat, dan apa yang benar-benar dibutuhkan,” ungkapnya dalam sebuah kesempatan.
Bekal pengalaman itu menjadi modal penting ketika ia memutuskan maju dalam pemilihan kepala desa.
Menjadi Kepala Desa Dua Periode
Pada periode 2019–2023, Fauji dipercaya masyarakat untuk memimpin Desa Kukupang. Ia dikenal konsisten memperjuangkan program pembangunan berbasis kebutuhan warga, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga penguatan ekonomi desa.
Dukungan masyarakat kembali mengantarnya terpilih untuk periode kedua pada Pilkades 2022. Namun, kemenangan itu sempat terganjal setelah hasil pilkades disengketakan oleh lawan politiknya, Bahar Hi. Sadikin. Pemda Halmahera Selatan bahkan mendiskualifikasinya dengan alasan hasil tingkat desa dianggap tidak sah.









