Roy mengungkapkan, PT ONC merupakan anak usaha Harita Nickel yang akan menggarap proyek pembangunan smelter nikel HPAL di Pulau Obi. “Pabrik ini menjadi pabrik HPAL yang kedua bagi perusahaan dan Harita Nickel menginvestasikan dana sekitar US$ 1,1-1,2 miliar atau setara Rp 16,4-17,9 triliun,” jelas dia.
Roy menambahkan, smelter nikel tersebut akan beroperasi dengan tiga lini produksi. Smelter berkapasitas 65.000 metal ton per tahun ini diperkirakan memulai produksi secara bertahap pada pertengahan tahun depan.
NCKL juga tengah membangun smelter nikel RKEF melalui perusahaan asosiasi, PT Karunia Permai Sentosa (KPS). Smelter nikel dengan 12 lini produksi ini dapat memproduksi 185.000 metal ton per tahun. Smelter nikel RKEF ketiga ini diperkirakan selesai dan siap beroperasi secara bertahap mulai pertengahan 2025.
“Sumber dana pembiayaan kedua proyek itu sebagian berasal dari dana perusahaan dan sisanya dari pinjaman sindikasi,” pungkas Roy.
sumber: investor