Porostimur.com, Beirut – Pemerintah Indonesia marah dan mengecam keras serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon selatan yang melukai dua Tentara Nasional Indonesia (TNI) personel UNIFIL.
Serangan ini terjadi ketika pasukan Zionis Israel mengintensifkan agresinya di Lebanon dengan dalih memerangi kelompok Hizbullah. Agresi yang dimulai sejak bulan lalu itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.
UNIFIL adalah akronim dari United Nations Interim Force in Lebanon atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon.
Dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan akibat serangan tentara Zionis Israel pada Kamis ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.
Naqoura terletak di Lebanon selatan, dalam area yang disebut blue line (garis biru). Pasukan perdamaian PBB berada kawasan tersebut di bawah mandat Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.
“Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi.
“Kedua personel tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik,” lanjut Menlu Retno.