Mengapa Iduladha di Indonesia Berbeda dengan Arab Saudi?

oleh -45 views
Umat islam melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 H di Masjid Jami, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (10/7/2022). Umat islam di Indonesia melaksanakan Shalat Idul Adha1443 Hijriah sesuai dengan jadwal yang ditentukan pemerintah. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.

Sementara itu, pemerintah Indonesia yang awal Zulqa’dahnya satu hari lebih lambat dari Muhammadiyah menetapkan 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Jumat (7/6/2024). Ketika maghrib pada Jumat, 7 Juni 2024, konjungsi telah terjadi dan tinggi hilal mencapai 8 derajat 48 detik, memenuhi kriteria awal bulan versi Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Maka, Sabtu (8/6/2024) ditetapkan sebagai 1 Zulhijah 1445 H, dan Iduladha pada Senin, 17 Juni 2024.

Di sisi lain, Arab Saudi menetapkan awal Zulqa’dah sama dengan Muhammadiyah, sehingga 29 Zulqa’dah 1445 H juga jatuh pada Kamis (6/6/2024). Berdasarkan perhitungan di Stellarium untuk Jeddah, matahari terbenam pada pukul 19.00 waktu Saudi atau 23.00 WIB dan tinggi hilal 1 derajat 58 detik. Metode hisab Saudi yang mirip dengan Muhammadiyah menggunakan Wiladatul Hilal.

Baca Juga  Inter vs Bayern: Impian Die Roten Angkat Trofi di Kandang Gagal Total

“Karena posisi hilal positif, maka Jumat, 7 Juni 2024 sudah masuk 1 Zulhijah 1445 H. Terlebih lagi, diumumkan bahwa ada yang berhasil melihat hilal, sehingga lebih mantap menetapkan Jumat, 7 Juni 2024 sebagai awal Zulhijah, dan Iduladha pada Ahad, 16 Juni 2024,” ujarnya.

Hal ini tentu saja akan berdampak pada perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah dan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Idealnya, puasa dan wukuf di Arafah dilakukan pada waktu yang bersamaan.

No More Posts Available.

No more pages to load.