Presiden Peru Dina Boluarte hingga kini belum memberikan tanggapan terkait tuduhan tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Presiden Peru Dina Boluarte terlibat dalam kontroversi. Sebelumnya, ia dituding menerima suap dalam bentuk jam tangan Rolex, meski ia menyangkal tuduhan tersebut dan menyebut jam tangan itu hanya dipinjam dari seorang teman.
Selain itu, Presiden Peru Dina Boluarte juga dikecam atas tragedi yang menewaskan lebih dari 50 pengunjuk rasa dalam demonstrasi besar pada tahun 2022. Demonstrasi tersebut menyerukan pengunduran dirinya dan percepatan pemilu. Meski begitu, ia menegaskan tidak akan mundur hingga masa jabatannya berakhir pada September 2026.
Kasus ini menambah ketegangan dalam pemerintahan Peru yang telah menghadapi banyak gejolak politik. Pengawasan ketat terhadap tindakan Presiden Peru Dina Boluarte terus dilakukan, sementara oposisi memperkuat tuntutan untuk menggulingkannya dari jabatan.
(red/beritasatu)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News
