Porostimur.com, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan jadwal produksi proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi, Blok Masela di Maluku bakal mundur ke tahun 2029.
Semula, Inpex Corporation selaku operator di proyek LNG Abadi ini menyebut Blok Masela ini bakal memulai produksinya pada 2027. Blok Masela ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti meminta agar Inpex tidak kembali memundurkan jadwal produksi. Oleh sebab itu, ia berharap agar pengembangan Blok Masela dapat segera dikebut.
“Kemarin itu dengan adanya Covid-19 yang sudah berlangsung, kita melihat ini pasti molor. Di hitungan 2027, tapi Covid dan lain-lain kita sudah tahu ini 2029. Tapi indikasi gak mau itu mundur lagi. Jadi ke 2029 yang sudah kita pegang karena Covid-19,” kata Shinta, di Pertamina Hulu Rokan Duri, Riau, Jumat (30/12/2022).
Seperti diketahui, mitra Inpex di proyek “raksasa” senilai US$ 19,8 miliar ini yakni Shell, berencana hengkang dari proyek ini. Shell diketahui masih memiliki hak partisipasi (Participating Interest/ PI) di Blok Masela ini sebesar 35%.
Shinta memahami saat ini proses pencarian mitra pengganti Shell terus dilakukan oleh Inpex. Namun, ia tidak ingin proses tersebut membuat perusahaan asal Jepang ini kembali memundurkan jadwal produksinya dari yang sudah ditetapkan saat ini di 2029.
Seperti diketahui, Pemerintah Jepang sebelumnya buka suara terkait kelanjutan pengelolaan lapangan migas Blok Masela oleh perusahaan Inpex Corporation. Jepang mendukung penuh kelanjutan pengembangan lapangan gas abadi yang berada di Laut Arafuru, Maluku itu.
Director-General, Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources and Energy (ANRE) Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) JAPAN, Yuki Sadamitsu mengatakan bahwa proyek Lapangan Abadi Blok Masela merupakan proyek simbolis. Di mana Inpex selaku perusahaan asal Jepang juga berkontribusi dalam ketahanan energi di kedua negara.
Bersama Pertamina dengan mempromosikan proyek Abadi. Pemerintah Jepang akan terus mendukung proyek Abadi sebagai simbol kuatnya hubungan bilateral dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia,” ujarnya dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11/2022).
Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah Indonesia dapat mendukung konsorsium Jepang-Indonesia ini dalam pengembangan Blok Masela.
“Saya ingin mengakhiri pesan ini, dengan menekankan bahwa konvensi ini akan berkontribusi pada realisasi ketahanan energi dan emisi nol bersih,” kata dia.
Blok Masela ini diperkirakan memiliki potensi produksi 1.600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 MMSCFD, serta 35.000 barel minyak per hari.
(red/cnbc-indonesia)