9. Kasus Pemilihan Rektor UNS Solo
Satu lagi kasus yang menggambarkan karut-marut pendidikan era Menteri Nadiem adalah soal pemilihan rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.
Kasus ini dipicu keputusan Mendikbudristek Nadiem Makarim sepekan menjelang pelantikan rektor baru UNS. Dia tiba-tiba membatalkan hasil pemilihan rektor dan membekukan Majelis Wali Amanat (MWA) UNS Solo. Soal ini seolah menyingkap kasus di kampus negeri perguruan tinggi negeri berbadan hukum atau PTNBH itu.
Pemilihan Rektor UNS Solo digelar pada 2022. Profesor Sajidan, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil rektor bidang kerja sama, bisnis, perencanaan dan informasi, terpilih menjadi rektor baru UNS. Pelantikan Sajidan sedianya dilangsungkan 11 April 2023.
Keputusan Mendikburistek itu mengagetkan semua kalangan civitas akademika UNS Solo. Kampus dengan warna jas almamater biru langit ini sudah menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum atau PTNBH sesuai Peraturan Pemerintah PP No 56 Tahun 2020 Tanggal 6 Oktober 2020.
10. Kasus Pemberian Gelar Profesor Kehormatan
Kasus ini dipicu rencana pemberian gelar profesor kehormatan kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
