Porostimur.com, Ambon – Seorang pemuda bernama Benjamin Tuwatanassy (21) menjadi korban pengeroyokan usai menegur anak SMP yang merokok di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Peristiwa pengeroyokan ini bermula, ketika korban menegur seorang anak yang masih duduk di bangku SMP berinisial SA (14) yang sedang merokok, pada Rabu (6/11).
“Saya tegur dia tidak boleh merokok karena masih sekolah, dia masih SMP. Lalu saya tampar dia,” kata Benjamin.
Setelah itu SA menangis dan melaporkan hal itu kepada kakaknya, Requeen Thenu alias Rein.
Pelaku mengajak saudaranya Gilbert Wattimena untuk mengeroyok korban. Padahal korban sudah meminta maaf atas perbuatannya.
“Dia menangis lalu lapor ke kakaknya Requeen Thenu alias Rein. Rein tiba-tiba pukul saya bertubi-tubi. Rein pergi memanggil saudaranya Gilbert Wattimena kemudian keroyok saya setelah itu mereka langsung kabur,” tutur korban.
Akibat banyak pukulan yang diterima, korban sampai muntah dan dilarikan ke Rumah Sakit Hative Passo.
Korban dan keluarga pelaku ternyata masih ada hubungan keluarga dan sempat sepakat berdamai.
“Karena ada hubungan gandong, saya bilang masalah ini diselesaikan secara baik baik saja. Lalu kami buat kesepakatan bersama untuk masalah ini tidak berlanjut. Mereka wajib tanggung biaya pengobatan sampai anak saya sembuh,” kata ibu kandung korban, Dina Palijama.