Porostimur.com, Mataram – Kabar mengejutkan kembali datang dari lingkungan pondok pesantren (ponpes) kali ini di Kabupaten Lombok Barat. Sebuah kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencuat, menyeret seorang ketua yayasan pondok pesantren sebagai terduga pelaku.
Kasus ini terungkap berkat keberanian para korban yang terinspirasi oleh film asal Malaysia berjudul Walid.
Film dengan latar belakang menyorot pengalaman traumatis selama berada di lingkungan pesantren, sehingga memicu keberanian para santri di Lombok Barat tersebut untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Dalam keterangan resminya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Joko Jumadi, mengatakan kasus pelecehan seksual ini memakan korban hingga 20 orang.
“Perihal kasus dugaan pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren di Kabupaten Lombok Barat NTB, kembali terjadi. Kali ini sebanyak 20 orang santri menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh ketua yayasan pondok pesantren,” ungkap Joko Jumadi, Senin (21/4/2025).
Lebih lanjut ia menambahkan, proses pelaporan yang dilakukan oleh para korban.
“Pada hari Rabu kemarin, ada tiga orang korban yang melaporkan. Kemudian kemarin bertambah satu lagi, dan hari ini rencananya ada tiga orang korban lagi yang akan diperiksa oleh pihak berwajib,” jelasnya.