3 hari, tim asistensi Operasi Mercury Polda Maluku ”sisir” Gunung Botak

oleh -19 views

@Porostimur.com | Ambon : Dalam kurun 3 hari ini, sejak Senin (10/12) tepatnya, tim asistensi Operasi Mercury Siwalima 2018 Polda Maluku akan melakukan pengawasan intensif di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru.

Tim asistensi ini, bertugas melakukan pengawasan di lokasi penambangan emas yang sudah ditutup oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.

Dimana, tim asistensi dimaksud terdiri dari para Pejabat Utama (PJU) Polda Maluku.

Saat berhasil dikonfirmasi wartawan, di Ambon, Rabu (12/12), hal ini dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Muhamad Roem Ohoirat.

Sesuai instruksi Kapolda Maluku, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Royke Lumowa,MM, akunya, tim asistensi Operasi Mercury Siwalima 2018 yang dibentuk ini bertugas d mengawasi langsung penanganan persoalan di kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru.

Baca Juga  Dijagokan Indonesia di Ajang Oscar, Film ‘Women from Rote Island’ Angkat Isu Kekerasan Perempuan

Dimana, tim asistensi ini terdiri dari beberapa tim kecil yang bertugas bergiliran melakukan pengawasan di lokasi dimaksud.

”Kebijakan ini dilakukan Pak Kapolda untuk pengamanan Gunung Botak. Tim akan secara bergantian melakukan asistensi secara langsung. Tim pertama sudah diterjunkan dari kemarin (Senin-red). Tadi sudah kembali dan diganti oleh tim kedua. Tim pertama dipimpin Karo Ops Kombes Pol Gatot Mangkurat, Direktur Lalu Lintas Kombes Pol. Heru TS, Kabid TI Kombes Pol. Gusti Indra dan saya sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran tim asistensi ini untuk mengontrol dan mengawasi langsung keluar masuknya para Penambang Emas Tanpa Ijin (Peti) serta peredaran bahan kimia beracun dan berbahaya (B3).

Baca Juga  7 Rekomendasi Android Flagship yang Setara dengan iPhone 16

Selain itu, tegasnya, tim asistensi ini juga dimaksudkan untuk mengontrol dan mengevaluasi kinerja aparat pengamanan di kawasan tambang Gunung Botak, atas kegiatan pengamanan yang selama ini sudah digelar.

Bukan itu saja, tambahnya, tim asistensi ini juga diberikan kewenangan untuk memimpin setiap kegiatan-kegiatan di lapangan.

”Jadi setiap tim akan bertugas selama tiga hari secara berganti-ganti. Kalau tim pertama kembali, maka akan diganti oleh tim berikutnya. Dan akan terus berlangsung terus,” jelasnya. (keket)