Pada tanggal 14 Januari 1974, mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta berkumpul di Gedung MPR/DPR untuk melakukan rapat konsolidasi. Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk melakukan demonstrasi besar-besaran pada tanggal 15 Januari 1974.
Pada pagi hari tanggal 15 Januari 1974, ribuan mahasiswa mulai bergerak dari kampus-kampus mereka menuju Gedung DPR/MPR. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka, seperti “Stop Investasi Asing!”, “Turunkan Harga!”, dan “Bubarkan Orde Baru!”.
Sebagai Ketua Koordinator Relawan Aliansi Nasional Sejahtera ( Anies ) Jawa Timur, saya melihat dan menjumpai masyarakat yang tergabung dalam kerelawanan ini antusias mengumpulkan dana, mengajak masyarakat untuk bersama sama bergerak bergotong royong mencetak spanduk spanduk rakyat baik yang dicetak maupun yang dibuat sendiri.
Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera ( Anies) yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur, Banyuwangi, Jombang, Surabaya, Sumenep, Sampang, Pasuruan, Tuban, Lumajang, Ngawi, Situbondo, Bondowoso, Madiun Bojonegoro dan beberapa daerah lain mereka berjibaku bergotong royong untuk mengumpulkan dana dari masyarakat ataupun mereka sendiri berpatungan membuat banner, spanduk, kalender, stiker, kaos, topi dan alat peraga lain yang mendukung gerakan perubahan tersebut. Inilah yang kata Anies, relawan itu bukan tak bernilai, tapi mereka itu tak ternilai. Gerakan Solidaritas kerelawanan mendukung perubahan ini tentu tak hanya terjadi di Jawa Timur saja, tapi kini sudah merambah ke seluruh wilayah Indonesia dan masyarakat Indonesia.