Porostimur.com | Ambon: Al-Jazari yang bernama asli Badi Al-Zaman Abullez bin Al-Razz Al-Jazari ini merupakan seorang cendekiawan muslim di bidang mekanik dan industri. Dia lahir di Ardhul Jazirah, sebuah wilayah yang terletak di antara Sungai Efrat dan Tigris di Irak, pada tahun 1136 M.
Nama Al-Jazari ini pun diambil dari tempat kelahirannya tersebut.
Dikutip dari detikINET, Al-Jazari pernah menjadi seorang kepala insinyur di Istana Artuklu, Anatolia Timur sebagai wilayah vasal di bawah pemerintahan Sultah Salahuddin dari Mesir. Semasa mudanya, Al-Jazari mengikuti ayahnya untuk mengabdi pada Raja Urtuq atau Artuqiddi Diyar Bakir sejak tahun 1174-1200 M.
Al-Jazari dikenal sebagai orang ahli di bidang mekanik hingga banyak menciptakan robot humanoid.
Ketekunan dan kecerdasannya inilah yang membuat Al-Jazari mendapat gelar Bapak Robotika (The Father of Robotic) karena dasar-dasar teknik robotika yang dirancangnya menginspirasi para ilmuwan modern lainnya.
Cendekiawan muslim ini pun mampu membuat aneka permainan yang berguna untuk menghibur para tamu raja kala itu.
Al-Jazari mulai merancang mesin robot pada abad ke-12. Donald Routledge dalam Studies in Medieval Islamic Technology yang dilansir dari detikNews, menyebutkan tidak ada satupun dari suatu kebudayaan yang dapat mengimbangi kelengkapan ilmu rancang bangun dan mesin-mesin dari Al-Jazari hingga saat ini.