Atas dasar itu para sastrawan Kota Payakumbuh menolak kehadiran Satu Pena dengan berbagai programnya di Payakumbuh. Sastrawan tersebut antara lain:
- Gus tf (Peraih SEA Write Award dari Kerajaan Thailand 2004)
- Iyut Fitra (Peraih Penghargaan Sastra Kemendikbud RI 2020)
- Adri Sandra (Peraih 3 Rekor Muri)
- Heru Joni Putra (Pemenang Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta)
- Habib Dt. Monti (Penulis Buku Lakon Tole)
- Ahda Imran (Peraih Penghargaan Sastra Kemendikbud RI 2023)
- Zelfeni Wimra (Peserta Majelis Sastera Asia Tenggara)
- Okta Piliang (Penulis Buku Sepasang Bulbul
- Yeni Purnama Sari (Penulis Buku Berumah di Kesunyian)
- Oldi Putra (Penulis Buku Makranin)
- Fajar Rilah Vesky (Penulis Buku Lidah Ajer)
- Feni Efendi (Penulis Buku Pajacombo)
Payakumbuh, 14 Juli 2024
(red/sumbarsatu)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News