Porostimur.com, Ternate – Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Maluku Utara menilai posisi Sherly Tjoanda sebagai gubernur Maluku Utara dapat memuluskan jalan oligarki pertambangan yang kini telah dikepung ratusan izin usaha Pertambangan itu.
Dinamisator JATAM Maluku Utara Julfikar Sangaji mengatakan, posisi Sherly sebagai gubernur sejatinya membawa angin segar bagi kekuasaan politik Prabowo Subianto yang melanjutkan warisan hilirisasi Jokowi.
Menurut Julfikar, kepentingan rezim Prabowo yang terus menggenjot sektor sumber daya alam termasuk industri pertambangan, dipastikan membuat gubernur Maluku Utara tak berkutik. Hal ini didukung dengan sentralisasi kewenangan pemerintah pusat.
“Hegemoni elit politik nasional yang tak terbendung itu membawa kita pada kesimpulan bahwa perjalanan kekuasaan politik Sherly Tjoanda dalam memimpin Maluku Utara lima tahun ke depan hanya menjadi badut istana,” ucapnya,” mengutip cermat, Jumat (21/2/2025).
Menurut dia, Sherly hanya akan bekerja melayani agenda pemerintah pusat meski dalam kenyataannya memicu penderitaan tiada henti bagi warga Maluku Utara.
JATAM juga menilai klaim Sherly Tjoanda tentang komitmennya merehabilitasi lingkungan di Maluku Utara yang terdampak pertambangan, hanya gimik belaka.
