Oleh: Tarmidzi Yusuf, Kolumnis
Tanda-tanda perilaku Jokowi seperti sedang alami post power syndrome. Gejalanya jelas. Sebut saja misalnya kalau Presiden Indonesia ke-7 itu mengalami post power syndrome seperti; tidak suka dikritik, merasa benar sendiri dengan menyebut hanya pengadilan yang berwenang memeriksa ijazahnya, tidak suka mendengar pendapat orang lain, dan suka membicarakan mengenai kehebatan atau kekuasaannya di masa lalu.
Post power syndrome atau sindrom pasca kekuasaan kata alodokter.com adalah kondisi ketika seseorang hidup dalam bayang-bayang kekuasaan yang pernah dimilikinya dan belum bisa menerima hilangnya kekuasaan. Jokowi mantan presiden yang masih merasa jadi presiden.
Gejala itu, seperti diduga Politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, bisa diduga masyarakat terlihat saat Jokowi menerima Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri di kediaman Jokowi di kawasan Sumber, Solo, Jawa Tengah pada 17 April 2025. Sehari setelah rumah Jokowi digeruduk massa TPUA (Tim Pembela Ummat dan Aktivis).
Bukan hanya politisi Partai NasDem yang merasa janggal melihat kelakuan Jokowi itu. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah juga menyebut janggal dan bernuansa politis melihat cara Jokowi mengumpulkan Serdik Sespimmen Polri saat sudah tidak lagi menjabat presiden.