Pernahkah terpikir bahwa pelajaran berharga bisa datang dari tempat dan orang yang tak terduga?
Kisah inspiratif dari Imam Hanafi yang belajar dari seorang tukang cukur membuktikan hal tersebut. Ia menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah perjalanan yang tak mengenal usia, profesi, atau latar belakang.
Imam Hanafi, seorang tabi’in yang dikenal luas karena ilmunya yang mendalam dan kemampuannya memberikan solusi atas berbagai permasalahan umat, selalu mengedepankan sikap hati-hati dan penuh adab, terutama dalam mengkaji hadits Nabi.
Baginya, menuntut ilmu bukan hanya soal memahami materi, tetapi juga mencerminkan adab dan tawadhu sebagai murid di hadapan guru. Namun, siapa sangka, Imam Hanafi yang begitu berilmu ternyata pernah belajar dari seseorang yang tak terduga, yaitu seorang tukang cukur.
Berikut kisah Imam Hanafi yang belajar dari tukang cukur yang dikutip dari kitab Siyar A’laam an-Nubala karya Az-Zahabi yang terdapat dalam buku Kumpulan Kisah Teladan susunan Prof. Dr. H.M. Hasballah Thaib, MA.
Kisah Imam Hanafi Belajar pada Tukang Cukur
Dalam suatu perjalanan haji, Imam Hanafi menceritakan pengalamannya. Ia mengaku melakukan kesalahan dalam beberapa hal terkait manasik haji. Ketika hendak mencukur rambut untuk keluar dari ihram, beliau bertanya kepada tukang cukur,