Ketika memanjatkan doa, tentunya setiap hamba berkeinginan agar doanya diijabah. Namun bagaimana jika doa-doa yang dipanjatkan belum dikabulkan Allah?
Najmi bin Umar Bakkar dalam buku 50 Sebab Doa Tidak Terkabul menjelaskan, orang yang tergesa-gesa mengakibatkan munculnya perasaan hilang harapan dan putus asa pada dirinya. Akhirnya ia tidak lagi berdoa hingga mengakibatkan dirinya berpaling dari sebuah kebaikan.
Tergesa-gesa bukan berarti seseorang ingin doanya segera dikabulkan, akan tetapi mereka yang meninggalkan doa karena merasa doanya tidak segera dikabulkan. Dalam hadis sahih, Rasululllah Saw berdoa dan beliau ingin agar segera dikabulkan.
Seperti doa meminta hujan atau doa beliau ketika perang Badar dan lainnya. Rasulullah bersabda: “Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan selama isi permintaannya tidak bersifat dosa (maksiat) atau untuk memutus tali silaturrahim dan selama ia tidak tergesa-gesa”.
Kemudian ada yang bertanya kepada Nabi mengenai apa itu tergesa-gesa. Nabi pun menjawab: “Seseorang yang berkata: Aku telah berdoa dan terus berdoa namun sampai sekarang doaku belum juga dikabulkan. Kemudian ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya”.
Dijelaskan bahwa salah satu yang dapat menghalangi dikabulkannya sebuah doa adalah karena seseorang bersikap ingin serba segera. Dan ia tidak menerima proses penerimaan sebuah doa yang terkadang membutuhkan waktu yang akhirnya ia pun merasa bosan dan meninggalkan doa tersebut.