Pasukan milisi tersebut mengatakan mereka telah menyandera warga Israel tanpa merinci jumlahnya.
Pada hari Sabtu, militer Israel mengonfirmasi bahwa warga sipil dan tentara disandera oleh milisi Hamas di Gaza. Militer Zionis tidak merinci jumlah sandera.
Juru bicara Hamas, Abu Obeida, mengatakan lusinan tentara Israel telah ditahan di “tempat aman” dan terowongan milisi di Jalur Gaza.
Pejabat tinggi lainnya dari Hamas, Saleh Arouri, mengatakan kepada al-Jazeera bahwa kelompok tersebut menahan “sejumlah besar” tahanan Israel—jumlah yang cukup untuk membuat Israel membebaskan semua warga Palestina di penjara Zionis.
Iran Puji Serangan Kejutan Hamas ke Israel
Pemerintah Iran memuji serangan besar-besaran Hamas ke wilayah Israel pada hari Sabtu. Media Zionis melaporkan pada Minggu (8/10/2023) bahwa korban tewas akibat serangan kelompok perlawanan Palestina itu mencapai lebih dari 200 orang.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan serangan Hamas yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa merupakan serangan kejutan.
“Dalam operasi ini, elemen kejutan dan metode gabungan lainnya digunakan, yang menunjukkan kepercayaan diri rakyat Palestina melawan penjajah,” kata juru bicara kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani kepada ISNA.