Melansir pada akun Instagram @pemimpin.idonesia, berikut gejala-gejala yang menjadi tanda seseorang mengalami post power syndrome, yakni:
- Kurang bergairah menjalani kehidupan setelan pensiun.
- Gampang tersinggung.
- Menarik diri dari pergaulan.
- Tidak suka mendengarkan pendapat orang lain.
- Mengkritik atau mencela pendapat orang lain.
- Suka membicarakan dan membanggakan kehebatan dan pencapaiannya di masa lalu.
Nah, untuk mengatasi post power syndrome, berikut cara yang bisa dilakukan sebagaimana dilansir dari Instagram @pemimpin.indonesia.
1. Menerima perubahan
Harus bisa menghadapi dan menerima kenyataan bahwa posisi atau kekuasaan bisa berubah dan memilih untuk berkembang dari situasi tersebut.
2. Temukan identitas baru
Karena sudah berbeda dengan kesuksesan yang sebelumnya, maka penting untuk fokus pada pencarian identitas yang lebih dalam daripada sekedar posisi atau kekuasaan di masa lalu.
3. Bangun dukungan sosial
Jaringan sosial yang solid dapat menjadi penopang dukungan emosional dan moral selama masa transisi ini. Maka dari itu, penting untuk membangun dukungan sosial yang baik untuk mencari dunia baru.
4. Jaga Kesehatan mental
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang yang profesional jika perasaan merasa kehilangan atau terjadi kecemasan yang berkepanjangan terus berlanjut.
Nah, itulah maksud dari post power syndrome dan gejala-gejalanya, serta cara untuk menghindarinya.
sumber: yoursay