Tiga Sajak Rudi Fofid

oleh -196 views

GENOSIDA

Berikan mereka makan-makan puji
“tanah kaya raya
negeri susu dan madu”
Biarkan mereka mabuk
Dalam kutuk kekayaan
Berikan mereka makan-makan puji
“tanah yang manis
surga tersembunyi”
Biarkan mereka mabuk
dalam kutuk keindahan
Berikan mereka makan-makan hati
“miskin, tertinggal
bodoh, payah”
Biarkan mereka mendidih
Agar luluh rasa percaya diri
Biarkan mereka makan-makan hati
“Dari Nukila sampai Tijahahu
Leimena, Siwabessy, lalu nihil”
Biarkan mereka mendidih
Lalu cakalele kibar bendera separatis
Berikan mereka makan-makan cabar
“Sejarah pahlawan, sejarah kampung
Mana tutur sejarah yang benar?”
Biarkan mereka terbakar
Lalu baku bantah sepanjang umur
Berikan mereka makan-makan puji
Berikan mereka makan-makan hati
Biarkan mereka makan-makan cabar
Percayalah, jika sudah selesai makan
Tulang-belulang mereka tertinggal di piring
Di antara tulang-tulang ikan dan sisa bumbu rica
Mungkin, kalau pulau-pulau sudah tinggal nama
Dan seluruh angkatan muda jadi nenek moyang
Tangis dalam kubur genosida hanya sia-sia

Baca Juga  Meme-Ngopa, Kehidupan Perempuan Galela

Ambon, 11 Februari 2024

======

DI SERAMBI MEGAH

aku kunyah butir-butir ganja
dari butir-butir kata di bibirmu
aku mabuk saat kau bilang:
“kalau aku jadi lebah ratu
aku tak rela satu pun butir darah
basahi tanah tjut dan tengku”
aku mabuk ganjamu
mabuk tralala
mabuk trilili
sampai tiba gerhana bulan
berganti gerhana matahari
kau telah jadi lebah ratu
baru tiga purnama kau bertakhta
seluruh mabukku hilang
manakalah kau kibarkan pedang
kau kirim seribu lebah serdadu
ke belantara banua damai
sio, rencong manise
berjuta tetes darah tumpah
dari jiwa raga tjut dan tengku
baru aku siuman, ini sandiwaramu
“kalau aku jadi lebah ratu
aku tak rela satu pun butir darah
basahi tanah tjut dan tengku”
waktu itu, kau ucap sumpah
dengan lakon air mata di pipi
o, betapa hitam moncongmu
tiba-tiba aku jadi iba
kepada diriku sendiri
betapa naif aku, penonton
tiba-tiba aku rindu masjid baiturrahman
aku mau kumandang takbir di sana
sebab naluriku disengat lebah ratu
air matamu, sucikah air matamu
sandiwaramu, luhurkah sandiwaramu
wallahu a’lam bishawab

No More Posts Available.

No more pages to load.