Porostimur.com, Denpasar – Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) siap kembali tahun ini dengan berbagai program menarik. Bulan ini, festival penulis dan pembaca yang berlangsung setiap tahunnya di Ubud, Bali.
Edisi ke-20 Ubud Writers and Readers Festival bakal berlangsung pada 18-22 Oktober 2023 dan mengusung tema ‘Atita, Wartamana, Anagata: Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan’.
Di line-up pertama, ada deretan penulis yang diumumkan oleh UWRF. Siapa sajakah mereka?
Dari internasional, ada pembela lingkungan bernama Vandana Shiva, Geraldine Brooks yang dikenal sebagai penulis dan wartawan investigatif pemenang Pulitzer Prize, penulis Girl, Woman, Other yang memenangkan Booker Prize Bernardine Evaristo, pemenang International Booker Prize 2022 Geetanjali Shree, pemenang Booker Prize 2022 Shehan Karunatilaka, wartawan Behrouz Boochani, serta lika-liku perjalanan wartawan politik Australia Leigh Sales dan Annabel Crabb yang rupanya cukup jenaka.
Dari Indonesia adalah dramawan senior Putu Wijaya, perupa muda sekaligus penulis Lala Bohang, sastrawan Goenawan Mohammad, Leila S Chudori yang dikenal sebagai penerima SEA Literary Awards 2020, novelis Dee Lestari, seniman dan budayawan Sujiwo Tejo, seniman tutur Agus Nur Amal (PM Toh), dan juga novelis Intan Paramaditha.
Tahun ini, UWRF 2023 juga meluncurkan program bernama retret penulis yang bakal digelar pada 15 Oktober hingga 22 Oktober. Program yang diampu oleh novelis ternama Louise Doughty, Jill Dawson, Kathryn Heyman, dan Kate Pullinger bakal tampil berbeda.
Direktur Artistik UWRF, Janet DeNeefe mengumumkan kepala program internasional terbaru yakni Hannah Curtis yang bakal memimpin visi kreatif di festival kali ini.
“Semangat Hannah untuk menciptakan budaya dialog publik akan menciptakan program yang menarik dan menginspirasi, sangat tepat untuk perayaan kami yang ke-20,” katanya.
Hannah Curtis juga dikenal bekerja di berbagai lembaga kebudayaan di Australia, di antaranya The Art Gallery of NSW, the National Gallery of Victoria, dan Melbourne Art Book Fair.
Merayakan hari jadi ke-20, Ubud Writers & Readers Festival akan digagas pada 2004 sebagai respons pemulihan komunitas terhadap peristiwa Bom Bali I, dalam dua dekade terakhir, festival ini telah berkembang secara signifikan dan memiliki audiens yang loyal. Setiap tahunnya, UWRF sukses mengumpulkan lebih dari 150 penulis, pemikir, dan penampil di dunia.
sumber: detikhot
