@Porostimur.com | Ambon : Kehadiran Gereja Katolik di Maluku, diharapkan berarti bukan saja bagi umat dan jemaatnya, tetapi juga bagi orang lain yang berbeda keyakinan.
Begitupun dengan penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I di Kota Ambon 27 Oktober 2018 nanti.
Dengan mengusung ”Persaudaraan Sejati”, Pesparani tingkat Nasional I nanti bukan hanya milik umat Katolik semata, melainkan milik semua agama yang ada di Indonesia secara umum dan milik umat beragama di Maluku khususnya.
Hal ini ditegaskan Uskup Diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi,M.Sc, saat berhasil dikonfirmasi wartawan, di Ambn, Kamis (20/9).
”Sebagai bagian dari pimpinan umat beragama di Maluku dan Maluku Utara, saya sangat mendukung kegiatan ini. Saya mengajak para biarawan-biarawati dan umat untuk mendoakan kesuksesan kegiatan gerejawi,” ujarnya.
Keterlibatan semua orang dalam kegiatan Pesparani, baik sebagai peserta, penyelenggara, partisipan, maupun hanya penonton semata, harus merasakan suasana damai dan bahagia.
Terlebih, dalam kegiatan ini Keuskupan Diosis Amboina, menjadi salah satu promotornya.
”Dan dari sinilah akan jadi model untuk penyelenggaraan Pesparani di daerah lain,” tegasnya.
Salah satu upaya Keuskupan Amboina menyukseskan penyelenggaraan Pepsarani nasional ini, jelasnya, yakni dengan membentuk media center.
Dimana, Media Center dimaksud untuk memudahkan akses informasi bagi semua pihak yang ada di Maluku, maupun pengunjung nantinya yang akan mengikuti Pesparani.
Media center ini, terangnya, akan ditempatkan pada Gereja Katedral St. Fransiskus Xaverius, Batu Meja, Sirimau, Kota Ambon.
Selain itu, akunya, Keuskupan Amboina di bawah koordinator Komunikasi Sosial (Komsos) yang diketuai oleh Pastor Patrice Angwarmase.
Dihimbaunya kepada seluruh umat percaya untuk mendoakan kesuksesan penyelenggaraan even dimaksud.
Apalagi selaku manusia, tambahnya, umat percaya jangan terlalu mengandalkan diri sendiri, melainkan adanya campur tangan Tuhan dalam berbagai masalah yang dihadapi manusia.
”Karena sukses itu bukan usaha manusia, tetapi campur tangan Tuhan lewat doa,” pungkasnya. (keket)