KAPATA ORANG HILANG
membaca kapata
seorang pemuda menarik kembali
kenangan di bibir nusa ina
pemuda itu
saban hari menjaring mimpi
saat rembulan setengah dewasa
berkaca di beningnya muara
kala itu ia sibuk
mencari-cari bayangan ibunya
pada saat dedaunan berdendang
angin datang melenggang
malam pun hampir tenggelam
besetialah dia sampai cahaya timbul
di pucuk pagi
lalu dengan sadarnya
dia terkejut
nama ibu berdandan
di penghujung usia
semerbak wangi melati
berlayar di tempayang tua
ayam putih berkotek di atas pangkuan
lagu-lagu rindu dinyanyikan dengan
merdunya di sertai alunan seruling
“mari kita pulang, hiburlah cintamu
yang menangisi kepergian”
air mata pun mengalir di pipinya yang hilir
Tahoku, 1 November 2023
=========
PULAU DI KENINGKU
: Ibuku
dialah pulau yang paling dekat
di keningku
ombak dan angin sakal bertekuk lutut padanya
datangnya topan
tak sedikitpun cemas
melainkan, gemuruhnya serupa
belaian saat aku diasi
datangnya pancaroba
perahu-perahu berlayar pada
tubuhnya
lumba-lumba menari
arus berlari hingga menepi pada bibirnya
tak ada gelisah, melainkan surga
saat arus pasang surut
petani dan nelayan menepati janji
bertemu di penghujung meti
burung-burung menyaksikan perbincangan
tentang pulau yang permai
tempat bertukar kasih paling damai
Tahoku, 2 November 2023
==========
KALA DATANG NUSIMNYA
kala datang musim cengkih
hutan adalah ibu
anak-anak datang menyusui
semacam semut pada gula
di hutan begitu ramai
sahut-sahutan selalu terdengar
antara anak-anak dan kasturi
antara angin dan dedaunan
saling bersentuhan
hutan yang membuahi cengkih
adalah jantung pada nafas
adalah kaki pada perjalanan
adalah ibu pada anak-anak
bila datang musimnya
hutan begitu ramai
dari pagi hingga petang
dari fajar antar pergi
sampai senja panggil pulang
kala datang musimnya
saku begitu sombong
keringat yang jatuh
tawa yang bergelegar begitu berharga
untuk anak-anak yang bibirnya adalah rupiah
Pakarena, 04 November 2023
===========