3 Puisi Terbaru Firman Wally

oleh -43 views

KAPATA ORANG HILANG

membaca kapata
seorang pemuda menarik kembali
kenangan di bibir nusa ina

pemuda itu
saban hari menjaring mimpi
saat rembulan setengah dewasa
berkaca di beningnya muara

kala itu ia sibuk
mencari-cari bayangan ibunya
pada saat dedaunan berdendang
angin datang melenggang
malam pun hampir tenggelam
besetialah dia sampai cahaya timbul
di pucuk pagi

lalu dengan sadarnya
dia terkejut
nama ibu berdandan
di penghujung usia

semerbak wangi melati
berlayar di tempayang tua
ayam putih berkotek di atas pangkuan
lagu-lagu rindu dinyanyikan dengan
merdunya di sertai alunan seruling
“mari kita pulang, hiburlah cintamu
yang menangisi kepergian”
air mata pun mengalir di pipinya yang hilir

Baca Juga  Dalam 3 Hari Brigade Al-Qassam Hancurkan 79 Kendaraan Militer Zionis

Tahoku, 1 November 2023

=========

PULAU DI KENINGKU
: Ibuku

dialah pulau yang paling dekat
di keningku
ombak dan angin sakal bertekuk lutut padanya

datangnya topan
tak sedikitpun cemas
melainkan, gemuruhnya serupa
belaian saat aku diasi

datangnya pancaroba
perahu-perahu berlayar pada
tubuhnya
lumba-lumba menari
arus berlari hingga menepi pada bibirnya
tak ada gelisah, melainkan surga

saat arus pasang surut
petani dan nelayan menepati janji
bertemu di penghujung meti
burung-burung menyaksikan perbincangan
tentang pulau yang permai
tempat bertukar kasih paling damai

Tahoku, 2 November 2023

==========

KALA DATANG NUSIMNYA

kala datang musim cengkih
hutan adalah ibu
anak-anak datang menyusui
semacam semut pada gula

di hutan begitu ramai
sahut-sahutan selalu terdengar
antara anak-anak dan kasturi
antara angin dan dedaunan
saling bersentuhan

Baca Juga  Kapolda dan Pimpinan TNI di Maluku Sambut Kedatangan Kapolri & Panglima di Bandara Pattimura Ambon

hutan yang membuahi cengkih
adalah jantung pada nafas
adalah kaki pada perjalanan
adalah ibu pada anak-anak

bila datang musimnya
hutan begitu ramai
dari pagi hingga petang
dari fajar antar pergi
sampai senja panggil pulang

kala datang musimnya
saku begitu sombong
keringat yang jatuh
tawa yang bergelegar begitu berharga
untuk anak-anak yang bibirnya adalah rupiah

Pakarena, 04 November 2023

===========

No More Posts Available.

No more pages to load.