Belajar dari Filipina, Mewaspadai Kembalinya Otorianisme Orde Baru Pascapilpres 2024

oleh -70 views

25 tahun reformasi diperjuangkan dengan darah dan nyawa rakyat Indonesia, kini mengalami ancaman dibawah baying – baying otrianisme orde baru. Turunkan harga – harga bahan pokok pangan, berantas KKN dan hidupkan kembali demokrasi yang menjadi tuntutan rakyat dan mahasiswa saat itu, kini hilang sirna dibawah kangkangan para penumpang gelap yang kini menyusup dalam kekuasaan. Reformasi kini tinggal nama, masa masa sulit dan kegelapan demokrasi akan membayangi perjalanan demokrasi Indonesia lima tahun yang akan datang.

Kembalinya otoritarianisme mengingatkan kita kembali pada masa kelam demokrasi yang terjadi di Filipina. 36 tahun setelah digulingkan dari kekuasaan, bayang-bayang diktator Ferdinand Marcos kembali menghantui Filipina.

Baca Juga  Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon Terpilih Diminta Bangun Sinergi dengan DPRD

Pada tahun 2022, putranya, Ferdinand Marcos Jr., yang dikenal sebagai “Bongbong,” meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden. Kemenangan ini menandakan kebangkitan dinasti Marcos dan mengantarkan Filipina kembali ke era politik yang penuh pertanyaan.

Kalangan muda yang tidak tahu sepak terjang Marcos sr, dicekoki dengan propaganda – propaganda seolah Marcos adalah pahlawan. Hal yang sama terjadi di Indonesia. Sehingga memudahkan kembalinya orde baru untuk kembali merebut kekuasaan dari reformasi.

No More Posts Available.

No more pages to load.