Posisi ini hendaknya dapat dipahami oleh seluruh anggota AMGPM sebagai suatu bentuk tuntutan untuk turut serta dalam proses pembangunan yang demokratis dan membantu karya pelayanan Jemaat.
Di sisi lain, AMGPM juga diharapkan dapat mengambil peran dalam membentuk karakter idiologis kader yang mencirikan semangat Kakristenan yang penuh kasih dan persaudaraan sejati, sehingga dapat berjalan Bersama menembus sekat-sekat perbedaan di tengah tantangan sosial dan ancaman pengancuran nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana yang kita hadapi akhir-akhir ini.
Ia atas nama Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menyampaikan terima kasih atas dukungan Kader-kader AMGPM dalam Pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara dan menaruh harapan besar kepada AMGPM,
“Agar organisasi ini terus menciptakan kader–kader yang siap pakai serta cerdas dan mampu menempatkan diri sebagai agen–agen perubahan di daerah ini kearah yang lebih baik,” ungkap Hanubun.
Pelaksanaan Musyawarah Paripurna ke-XXXI ini merupakan bentuk konsolidasi internal organisasi guna mewujudkan kapasitas organisasi yang benar– benar ideal.
Selanjutnya, tantangan untuk memberdayakan potensi internal organisasi maupun tantangan untuk menguatkan kapasitas organisasi dalam melihat gejala–gejala perubahan sosial dalam masyarakat dan mampu mengambil sikap sebagai kader Kristen sejati dan mampu menjadi garam dan terang bagi lingkungannya adalah bentuk ideal yang harus tetap terjaga.
