Porostimur.com, Ambon – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Maluku, menyatakan prihatin atas maraknya video asusila yang beredar belakangan ini di Maluku, khususnya di Kota Ambon.
Ketua DPD FPPI Provinsi Maluku Vonny Litamahuputty, mengatakan, di tahun 2024 banyak sekali kejutan-kejutan yang membuat berbagai kalangan khususnya orang tua semakin khawatir terhadap pergaulan yang terjadi di Kota Ambon.
Ada beberapa kasus yang marak terjadi belakangan ini dan menjadi perhatian masyarakat karena viral di berbagai platform media sosial diantaranya yakni kasus kekerasan dikalangan anak sekolah (SD -SMA), video porno yang melibatkan anak sekolah dan dilakukan sengaja maupun tidak sengaja, video porno yang melibatkan sesama jenis di tempat wisata, video porno yang dilakukan oleh pasangan beda usia, maraknya penggunaan aplikasi michat, kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu ada juga soal etika menggunakan media sosial, pembullyan di dunia maya maupun dunia nyata. Serta penyebaran video atau foto pelaku atau korban pada saat pemeriksaan oleh polisi.
“Apakah semua ini adalah satu kebiasaan yang dengan mudah ditolerir sehingga simpati dan empati dari masyarakat maupun pemerintah seperti tak ada lagi. Yang terjadi adalah sebagian masyarakat berlomba untuk memviralkan kasus tersebut dengan melakukan re-posting atau memparodikan ulang kegiatan yang terjadi dengan kata-kata atau video pendek,” ujar Litamahuputty, Rabu (3/7/2024) di Ambon.