BMKG: Gempa di Indonesia Meningkat dalam 5 Tahun Terakhir

oleh -27 views

Karakteristik bebatuan di Maluku yang cukup rapuh menjadi alasannya. Energi yang tersimpan pada lempengan tersebut dilepaskan secara perlahan melalui gempa-gempa susulan berkekuatan rendah.

Walau gempa cenderung meningkat, tapi kondisi tersebut tak diimbangi dengan perbaikan mitigasi struktural pada bangunan.

“Dulu bangunan rusak akibat gempa, sekarang juga merusak. Itu artinya apa? Apa yang terjadi di masa lalu tidak ada perubahan, belum ada perbaikan mitigasi struktural,” lanjutnya.

Ia lantas membandingkan Indonesia dengan Jepang yang telah mewajibkan seluruh warga negaranya untuk membangun bangunan yang tahan gempa sejak 1980. Hal ini menurutnya berpengaruh pada jumlah korban jiwa yang jatuh akibat gempa.

Menurutnya pada gempa Jogja 2006 dengan magnitudo 6,4, korban meninggal 5800. Sementara gempa serupa di Jepang dengan kekuatan dan kedalaman yang sama, hanya 1 korban meninggal.

“Coba bayangkan 1 banding 5.800,” tandasnya.

Beberapa pekan belakangan, terjadi gempa beruntun di sejumlah wilayah Indonesia bagian timur. Gempa di Laut Maluku dengan magnitudo 7,1, terjadi Kamis (14/11); pada hari yang sama terjadi gempa Bali Utara magnitudo 5,0. Lalu disusul dengan gempa Ambon magnitudo 6,5 (26/9).