Jurnalis Radio Ukraina Tewas Oleh Rudal Rusia, Terjadi Saat Kunjungan Sekjen PBB Ke Kyiv

oleh -19 views

Porostimur.com, Kyiv – Vira Hyrych (54), jurnalis Radio Liberty di Ukraina meninggal dunia, setelah rudal Rusia menghancurkan flatnya di Kyiv.

Peristiwa itu terjadi saat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi Ibukota Ukraina itu untuk bertemu Presiden Ukraina Zelensky

Tubuh Produser Radio Liberty Vira Hyrych ditemukan dari reruntuhan gedung, Jumat (28/4/2022) kemarin

Pejabat Ukraina mengatakan ibu satu anak itu sedang bersiap-siap untuk tidur ketika rudal balistik menghantam gedung flatnya pada hari Kamis.

Itu terjadi tak lama setelah Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut invasi Rusia kahat dan tidak masuk akal, dalam konferensi pers dengan Presiden Zelensky.

Setidaknya dua rudal Rusia menghantam Kyiv selama kunjungan Guterres, dan menyebabkan sedikitnya sepuluh orang terluka.\

sebuah bangunan rusak setelah serangan Rusia di Kyiv pada 29 April

Presiden Radio Liberty Jamie Fly mengatakan kematian Hyrych sangat tidak masuk akal, karena terjadi saat Sekjen PBB ada di kotanya.

Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) heran saat roket Rusia menghantam area dekat lokasi yang dikunjungi Sekretaris Jenderalnya Antonio Guterres di Ukraina.

Guterres dan utusan PBB lainnya dibuat terkejut oleh dekatnya jarak dan suara ledakan roket Rusia yang menghantam Kyiv saat itu.

Meski serangan terdengar amat dekat, Juru Bicara PBB mengatakan bahwa timnya baik-baik saja.

Kabarnya, tembakan roket saat itu adalah serangan yang paling berani di Kyiv sejak pasukan Rusia dipukul mundur beberapa minggu lalu.

“Ini adalah zona perang tetapi saat serangan terjadi tetap saja ledakan itu membuat kami terkejut,” tutur Juru Bicara PBB Saviano Abreu dikutip dari Al Jazeera.

Tak lama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam aski Rusia atas serangan yang diarahkan ke lokasi dekat Sekretaris Jenderal PBB berada.

“Hari ini setelah kami melakukan pembicaraan di Kyiv, rudal Rusia terbang ke pusat kota. Total ada lima roket,” kata Zelensky.

“Tampak seperti kepemimpinan Rusia berusaha mempermalukan PBB,” ujar Volodymyr Zelensky.

Antonio Guterres bertemu dengan Volodymyr Zelensky usai melakukan pertemuan dengan Vladimir Putin.

Saat itu, Vladimir Putin setuju dan mengizinkan PBB mengirim ICRC untuk mengevakuasi warga sipil di pabrik baja Azovstal yang terkepung selama beberapa hari terakhir.

“Mariupol adalah krisis di dalam kriris. Ribuan warga sipil membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan jiwa mereka”

“Banyak korban yang sudah berusia lanjut, membutuhkan perawatan medis bahkan sebagian dari mereka mobilitasnya sangat terbatas. Mereka membutuhkan rute pelarian untuk keluar dari kiamat,” tutur Guterres.

(red/dailymail.co.uk/wartakotalive)

No More Posts Available.

No more pages to load.