Cerpen Karya: Riko S
KEMARIN di saat bulan September aku dan kamu memulai pembicaraan melalui sosial media. Awal yang hanya sekedar kamu menyapa dengan kata “Hi” dengan seiring berjalan waktu kata “hi” itu berubah menjadi “Sayang Kamu Pulang Kampus Jam Berapa? Aku Jemput Kamu ya”. Dengan senang hati aku membalas pesan singkat itu sembari tersenyum melihat kearah handphoneku.
Seperti dua sejoli yang sedang dimabuk asmara, kami menjalani kisah cinta yang kami inginkan. Saling bertukar kabar adalah hal yang sangat kami jaga untuk tetap mengetahui kesibukan kami agar tidak mengganggu aktivitas pembelajaran kami masing masing. Pernah pada saat itu salah satu diantara kami memiliki satu kesibukan hingga lupa untuk memberi kabar, dan terjadilah kekhawatiran sepihak. Mungkin bagi orang lain terlihat terlampau kekanak-kanakan, tapi aku senang dia memiliki rasa khawatir akan aku.
Senin, siang itu hujan dan cuaca mendung. Dia datang bertamu ke rumah dengan membawa makana kesukaan Ibu, dan tak lupa mencium tangan Ibu sembari mengucapkan salam. Melihat pemandangan seperti itu, aku berkata lirih didalam hati “Sungguh pacar yang sangat baik dan berakhlak yang diberikan padaku” sembari tersenyum memandang Ibu dan Dia. Kami mengerjakan tugas kuliah bersama, bahkan dia juga ikut ambil peran sewaktu aku beberes rumah. Selain itu dia bisa memasak ternyata, dengan tingkah konyolnya dia sambil memegang spatula penggorengan dan berkata “Kamu ga tau aku dulu inginnya jadi chef, hanya Ibuku tidak mengizinkannya” dia menirukan wajah yang sedang cemberut’. Hehehe sungguh hal kecil yang sangat membuat aku bahagia pada saat itu.