Ia berharap dari Business Matching ini bisa terbentuk ekosistem kemitraan yang dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah Maluku melalui kemitraan sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan Pemerintah Daerah Maluku yang diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Sementara itu Direktur Politeknik Negeri Ambon, Dady Mairuhu, menyampaikan penguatan ekosistem menjadi fokus utama sehingga diharapkan pendidikan vokasi dapat duduk bersama, saling berinteraksi dengan pemangku kepentingan.
“Interaksi antara Pendidikan Vokasi, Pemenrintah dan Dunia Usaha merupakan triple helix untuk menciptakan inovasi yang berbasis pada kebutuhan serta potensi daerah. Kolaborasi ini menjadi kunci dan harus menjadi perhatian bersama” tutur Direktur.
Menurut Direktur, pendidikan vokasi menjadi tulang punggung untuk mencapai dua cita-cita bangsa Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
“Konsorsium Maluku yang terdiri atas Politeknik Negeri Ambon dan Politeknik Perikanan Negeri Tual siap menjadi pusat inovasi dan kemitraan yang mampu mengoptimalkan potensi Daerah Maluku melalui pendidikan vokasi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi”, tegas Direktur.