Lelaki yang Merindukan Sebuah Perahu dan Dua Puisi Lain Nuriman Bayan

oleh -59 views

TAK SEPERTI DI SEBUAH MOBIL LAMA MENUJU SELATAN

Aku mengharapkan musim itu kembali membawa kita ke suatu tempat
di mana kau dan aku duduk berhadapan sambil sesekali memberi isyarat
miso, miso. Kita berlabuh tanpa jangkar, kecuali dayung, kita jadikan sebagai
baling dan kemudi untuk tanjung, mata air, pepohonan dan semua yang kita tandai
sebagai nonako, agar angin yang berembus diam-diam dan arus yang meluap pelan-pelan, tak membengkokkan senar dan kita kehilangan tanda sebelum memilih pindah.

Aku mengharapkan musim itu kembali membawa kita ke suatu tempat
di mana kau dan aku kembali ke rumah dengan tubuh yang kilau dan harum dungi ikan.

Baca Juga  Kisah Rasulullah SAW Tak Hadiri Undangan Tetangga Demi Jaga Perasaan sang Istri

2022.

======

LELAKI YANG MERINDUKAN SEBUAH PERAHU

kau merindukan sebuah perahu
dengan dua bambu di sayapnya
kala bulan kembali ke belahan bumi yang lain
kau ingin duduk di atas papan tepat di lambungnya
menyandarkan bahu ke tiang tenda yang berdiri tegak
memegang kail sambil mendorong ke kiri dan ke kanan
sampai matahari kembali mengubah malam jadi pagi.

2022.

======

MERINDUKAN TANAH IBU

tak sekadar melempar atau memulangkan layang-layang ingatan kepada rijang, kepada semang, atau kepada kebun yang bertahun-tahun memberi embun. Pada waktunya, pulang harus ditunaikan, sebagaimana pergi.

2022

======

No More Posts Available.

No more pages to load.