@Porostimur.com | Ambon : Menjalani bulan suci Ramadhan, warga Maluku dihimbau untuk mengantisipasi peredaran uang palsu (upal).
Hal ini ditegaskan Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Bambang Pramasudi, di sela-sela Konferensi Pers Pekan Ekonomi Syariah-Road to Fesyar 2018 dan kesiapan penukaran uang pecahan kecil menyelenggarakan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, di Ambon, Rabu (23/5).
Mengantisipasi maraknya peredaran upal, tegasnya, pihaknya senantiasa melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan slogan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Jika ada kasus penemuan upal di Maluku, terangnya, pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan Pihak Perbankan dan Polda Maluku untuk menanganinya.
Guna mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri Tahun 1439 H nanti, jelasnya, pihaknya telah mempersiapkan sistem pembayaran tunai dan non tunai agar dapat melayani kebutuhan masyarakat.
Apalagi, akunya, sama halnya siklus tahunan, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat.
”Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pengusaha ritel agar semakin sering menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), terutama uang elektronik sebagai alternatif melakukan transaksi selain dengan uang kertas dan uang logam,” pungkasnya. (keket)