Jika pemerintahan terus terjebak dalam politik internal dan tidak memberikan hasil yang nyata dalam waktu dekat, maka legitimasi pemerintah bisa terancam.
Oleh karena itu, meskipun 100 hari pertama adalah masa penuh tantangan, pemerintah harus segera bergerak untuk menunjukkan hasil nyata dalam hal pengelolaan ekonomi, penyelesaian masalah infrastruktur, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Secara keseluruhan, 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran adalah fase yang penuh dinamika. Meskipun banyak yang mengkritik lambatnya langkah pemerintahan, kita juga harus memahami bahwa transisi politik membutuhkan waktu.
Masih ada waktu
Sebagai pemerintahan yang baru dilantik pada 20 Oktober 2024, Prabowo-Gibran memasuki fase 100 hari kerja yang jatuh pada 29 Januari 2025.
Meski dalam periode awal ini terdapat kritik terkait lambatnya kinerja, hal tersebut bisa dimaklumi sebagai bagian dari fase transisi yang lazim terjadi pada pemerintahan baru.
Tantangan terbesar bagi pemerintahan ini adalah bagaimana segera keluar dari fase konsolidasi politik dan mulai menunjukkan hasil nyata yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat.
Namun, meskipun 100 hari pertama bukanlah satu-satunya indikator keberhasilan, periode ini tetap menjadi tolok ukur penting untuk mengukur arah kebijakan dan efektivitas pemerintahan.