Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura
Di negeri ini, apa-apa saja yang menyangkut gelar dan pangkat sekarang sedang obral. Entah kenapa, orang mudah sekali menjadi jendral. Rupanya selain jalan-jalan keluar negeri dan mencari pengakuan dari para pemimpin dunia yang saling bertengkar satu sama lain itu, presiden Anda ini juga gemar kasih penghargaan, pangkat, dan tanda jasa.
Pokoknya, yang berjasa sedikit saja, dapat pangkat jendral. Kalau dulu, sebelum jadi presiden, yang diobral adalah pangkat Kolonel (Tit.). Masih inget kan, seorang pesulap jadi Kolonel (Tit.). Seseorang yang mengangkat diri sebaga kepala suku besar di Papua juga diberi pangkat (Letkol Tit.).
Pangkat-pangkat jendral juga diberikan kepada para jendral yang pernah berkawan dengan presiden. Komandan-komandan di Timor Leste, misalnya, termasuk yang oleh PBB dikategorikan sebagai penjahat kemanusiaan mendapat kenaikan pangkat satu tingkat.
Selain itu, bintang-bintang kehormatan seperti Bintang Mahaputra, disematkan presiden kepada orang-orang yang berjasa dan setia kepadanya dari sejak jaman berjuang — berjuang merebut kekuasaan, jatuh bangun berkali-kali, hingga berhasil karena pertolongan orang itu.









