Puisi-Puisi Muhammad Indra Faudu

oleh -297 views

Surat kepada eta

Saat meti menyapa ombak di tepi tak pernah matiKarang dan bia-bia menariIkan-ikan kecil pun bernyanyi
Dengan Kail kecil umpan kumangKita memancing di celah batu karang
Kita tertawa riangKetika kau cigi bukanlah ikantetapi katang hitam
Bukankah meti adalah taman kehidupanbagi kita anak-anak sampan?
Lalu kenapa mereka mengubur segala kehidupan?
Ingat dan ingatlah etaSewaktu mereka belum menimbun taman kehidupan menjadi tanah merah yang keringdisitu hela nafas kita membatutak bisa di gerus pembangunan rupa hantu

anak-anak mu akan tersipu malu menyuri pantai sambil membawa kapalewaanak mu tak akan bersama temannya mencari kutu sambil menyisir rambut disitu
sebab orang kota akan tertawamelihat tingkah anak mu eta

Baca Juga  Wali Kota Ambon Kunjungi BWS Maluku, Ini yang Dibicarakan

morabihiva, februari 2019

========

Kapal Perang Untuk Papua

-untuk duha-

imaji beta melautMenuju kelopak matamu yang sesak arus air matadari duka dan darah yang tak pernah surut
Seringkali imaji beta melautberlayar dengan kapal muatan penuh Senjata dan puisi kemerdekaan

Morabihiva, Yogyakarta 2019

==========

Seng Apa-Apa -Untuk Sombanusa

seng apa-apauntuk sekian kalinyayang kalah buang mukasambil menepuk dada
namun enyahlah seng ap-apaketika ina di perkosa
luka ina:yang manis di muka hanya gula-gula!


Morabihiva, jogjakarta 2019.

=========

Eme Jou Dere I -Surat untuk Kharudin Sangadji

di  kepala burung cendrawasih kau tanam gelisah mu
tanah mu memang becek seperti nasip orang kokoda di dada mu
tapi lihatlah topeni yang kuat, anah panahnya membelah langit eme?
jangan kau merasa sepi sendiri eme..