Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura
Tentu lebih gampang suruh tanam cabai lima pot dan tidak usah beli cabai selamanya. Cukup mengandalkan cabai dari pot-pot itu.
Benarkah demikian? Ya jelas nggak. Memang semudah itu menanam? Tanam, terus mak kecuprut mulutmu pedes, dan nasi nambah, gitu?
Untuk sampai panen, cabai itu perlu waktu hingga 3 bulan. Dan masa panen itu hanya 6 bulan walaupun cabe bisa berumur 24 bulan.
Nanem cabe dalam pot lebih gampang diucapkan ketimbang dilaksanakan. Perlu persiapan mateng. Cabai tidak tumbuh begitu saja. Perlu beli bibit. Perlu pengolahan tanah. Perlu tenaga untuk memelihara — mengairi, menyiangi, memangkas cabang-cabang yang tidak perlu.
Yang lebih penting lagi adalah eknomi cabai. Para petani cabai mengalami sedikit keuntungan ketika harga cabai tinggi. Namun itu biasanya terjadi dalam situasi tidak normal: hama, cuaca, kelangkaan pupuk, atau tingginya permintaan karena hari raya.
Lebih sering para petani mengalami untung yang sangat tipis. Bahkan rugi ketika faktor tenaga kerja dimasukkan. Mengapa mereka masih menanam cabai?
Ya karena masih ada permintaan dan ada harapan harga akan bagus. Dan harga-harga bagus itu terjadi dalam rentang waktu yang sangat pendek. Itulah saat-saat petani tersenyum lega sedikit.