Porostimur.com | Jakarta: Bupati Halmahera Selatan, Hi. Usman Sidik bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Jakarta, Selasa 31 Agustus 2021, Pukul 15.00 WIB.
Bupati Halsel juga menyampaikan kepada menteri bahwa di Kabupaten Halmahera Selatan tercatat 330 Koperasi, namun yang aktif saat ini hanya 132 Koperasi.
Koperasi yang aktif tersebut terdapat hampir 30 Koperasi merupakan Koperasi Nelayan. Koperasi ini sebagian bermitra dengan PT Perinus, salah satu BUMN Bidang Perikanan yang beroperasi di Panambuang.
Bupati Halsel juga menginisiasi adanya perikanan budidaya yang dikelola oleh Koperasi nelayan, budidaya udang vaname yang sudah memiliki pasar di Korea Selatan dan sangat menjanjikan untuk menjadi komoditi yang dikelola oleh koperasi nelayan bersama salah satu perusahaan budidaya udang vaname dari Korea Selatan selaku pembina dan pembimbing.
Menteri Koperasi dan UKM sangat mengapresiasi Bupati Halmahera Selatan yang fokus pada pengembangan koperasi yang bergerak di bidang perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
“Kami akan bantu untuk mewujudkan cita-cita Bupati Halsel untuk menjadikan koperasi nelayan yang bergerak di bidang perikanan tangkap sebagai suatu badan usaha yang dapat memiliki armada yang cukup, memilki stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), bahkan sesuai UU Cipta Kerja bahwa koperasi dibolehkan sebagai pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga menjadi satu kesatuan mulai dari armada yang dimiliki koperasi, juga memilki SPBN, serta pengelolaan TPI dalam satu manajemen Koperasi,” beber Teten Masduki.
Menteri Koperasi dan UKM berharap Bupati Halmahera Selatan dapat mengundang Menteri Koperasi dan Menteri KKP ke Halmahera Selatan untuk memastikan program budidaya udang vaname yang dikelola oleh koperasi dapat berjalan.
Terkait keinginan Bupati Halmahera Selatan pada program budi daya udang vaname dengan mengikutsertakan koperasi sebagai pengeola tambak udang vaname, Menkop UKM Teten Masduki menyarankan kepada Bupati Halmahera Selatan untuk dapat memfasilitasi koperasi untuk dapat kerja sama dengan PT Bomar, salah satu perusahaan tambak udang vaname di Sulawesi Selatan yang berhasil dalam membudidayakan udang vaname serta memiliki pasar tetap di Jepang.
Untuk memastikan program Bupati Halmahera Selatan terkait koperasi nelayan berjalan dengan baik, Menteri Koperasi dan UKM memerintahkan kepada Deputi Perkoperasian Kementrian Koperasi dan UKM untuk dapat membantu menata kelembagaan koperasi, manajemen perkoperasian yang baik, peningkatan SDM perkoperasian dan pemberdayaan koperasi.
Asisten Deputi Pengembangan dan Pembinaan Perkoperasian, Bagus Rahman menyatakan bahwa siap untuk mendampingi Kabupaten Halmahera Selatan dalam penyiapkan perkoperasian di Kabupaten Halmahera Selatan dalam memasuki era koperasi moderen.
Bagus menyatakan bahwa dalam RPJMN telah ditetapkan tercipta 500 koperasi moderen sampai 2024 di Indonesia.
“Mudah-mudah 1 atau 2 koperasi modern ada di Kabupaten Halamhera Selatan,” katanya.
Untuk itu Bagus menyampaikan kepada Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Halsel agar segera melakukan pemetaan terhadap koperasi yang berada di Kabupaten Halmahera Selatan sehingga langkah-langkah perbaikan segera dapat diformulasikan.
“Saya Siap turun ke Kabupaten Halmahera Selatan dalam waktu dekat,” kata Bagus.
Disamping masalah koperasi, Bupati Halmahera Selatan sempat menyampaikan kepada Menteri Teten Masduki bahwa serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Halmahera Selatan masih didominasi Pembiayan KUR untuk usaha perdagangan, sementara usaha produksi masih rendah, diakibatkan pihak perbankan menghitung tingkat resiko pengembalian KUR oleh usaha produksi masih beresiko tinggi.
Menteri Koperasi dan UKM menyapaikan bahwa hal tersebut hampir di semua tempat mengalami hal yang sama, sehingga Menteri Teten Masduki menyampaikan bahwa sudah ada agenda dengan Menteri Keuangan untuk membicarakan terkait dengan penyaluran dana KUR yang dapat diprioritaskan untuk usaha Produksi dimana dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dan dapat memberi nilai tambah terhadap satu bahan baku lokal. (adhy)