@Porostimur.com | Ambon : Sabtu (20/10), sekitar pukul 11.15 Wit, merupakan jadwal bagi siswa-siswi Yayasan Al-Madinah di Dusun Warasia, Desa Batu Merah, menjalani imunisasi Measless Rubella (MR).
Sayangnya, imunisasi yang digalakkan di kalangan pelajar dalam usia muda ini, berbuntut kejadian tak mengenakkan.
Salah satu siswanya, Yudi Tomia, akhirnya mengalami lemas otot pasca menerima suntikan imunisasi MR tadi.
Imunisasi MR ini dilakukan oleh 3 orang petugas pada Puskesmas Air Besar, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, tanpa didampingi dokter.
Salah satu warga yang turut terlibat dalam upaya penyembuhan siswa dimaksud dan enggan menyebutkan namanya, membenarkan adanya insiden dimaksud.
”Proses imunisasi yang berlangsung pada Sabtu siang awalnya tidak mengalami kendala. Namun pada sore hari, salah seorang siswa mengalami lemah otot pasca mendapatkan imunisasi,” ujarnya.
Saat imunisasi dilakukan, jelasnya, saat itu Kepala Puskesmas Air Besar tidak berada di tempat.
Ketika berhasil dikonfirmasi wartawan via sambungan HP, Kepala Puskesmas Air Besar, Mourenne Tambahani, belum memberikan keterangan apa pun.
Saat insiden ini dikonfirmasikan kepada ibu asuh pada Yayasan Al-Madinah, dijelaskan bahwa siswa dimaksud tidak pernah mengalami riwayat penyakit.
Mirisnya lagi, akunya, sebelum imunisasi dilakukan, siswa tersebut kelihatan sehat dan baik-baik saja.
Pasca menerima imunisasi MR itu, jelasnya, siswa dimaksud kemudian mengalami lemah otot selang 4 jam.
Meskipun pihaknya sudah menempuh berbagai upaya, tegasnya, namun siswa tersebut belum juga belum menunjukkan adanya tanda-tanda kesembuhan.
Mengantisipasi insiden ini lebih berdampak buruk, terangnya, petugas Puskesmas Air Besar pun merujuk siswa yang bersangkutan ke RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
Dengan adanya insiden seperti ini, akunya, memberikan kesan bahwa bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat seolah menjadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan semata.
Untuk itu, tegasnya, sistim pelayanan yang diterapkan pihak Puskesmas Air Besar patut diperbaiki lagi.
Bahkan sebagai bahan koreksi, tambahnya, pihak Dinas Kesehatan Kota Ambon dimintanya untuk segera menyikapi kejadian dimaksud, sehingga tidak terulang lagi di masa mendatang.
”Sebenarnya sesuai SOP, dalam pemberian imunisasi MR, petugas yang akan melaksanakan imunisasi, wajib didampingi oleh seorang dokter. Namun pada Sabtu kemarin ketika imunisasi, tidak ada dokter pendamping, yang ada hanya 3 petugas Puskesmas,” sesalnya. (keket)