@Porostimur.com | Ambon : Semakin mendekatnya hari H pencoblosan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku, juga menyita atensi pemerintah daerah.
Usai memungkasi masa cuti kampanyenya dalm Pilgub Maluku, Gubernur Maluku definitif, Ir. Said Assagaff, meminta agar Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Maluku memperketat dan meningkatkan intensitas fungsi pengawasannya.
Dengan tenggat waktu yang hanya tersisa 2 hari saja, pengawasan Bawaslu tentu akan lebih dibutuhkan masyarakat dalam menjaga independensi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) itu sendiri.
Hal ini dibenarkan Assagaff saat berhasil dikonfirmasi wartawan, di Ambon Senin (25/6).
”Bawaslu maupun Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di tingkat provinsi maupun kabupaten, kota agar berdiri tegak diatas ketentuan dan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Hari H atau D-Day, akunya, yakni pencoblosan yang akan digelar pada tanggal 27 Juni 2018 lusa, merupakan momentum penting dalam menentukan masa depan Maluku lima tahun ke depan.
Karena itu, jelasnya, netralitas jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI maupun Polri juga sangat diharapkan, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang yang berujung intimidasi.
Penyelenggara pilkada sendiri, tegasnya, diharuskan memberikan arahan dan pencerahan kepada bawahannya hingga yang terbawah untuk mengedepankan independensi.
”Ada pelanggaran harus tindak tegas.saya minta penyelenggara siap betul, masih ada waktu tiga empat hari ini,” tegasnya.
Lebih jauh Assagaff menghimbau masyarakat Maluku menggunakan hak pilihnya.
Pasalnya, dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2014 silam, hanya 70% dari total masyarakat Maluku yang menggunakan hak pilihnya.
”Saya harap kalau bisa 80 atau 90 persen tahun ini. Harus meningkat, supaya indeks demokrasi kita tinggi,” pungkasnya. (febby)
