Cerpen Karya: Richa Salma
Dalam kamar, aku memandangi langit malam melalui jendela. Suasana hening, angin sepoi-sepoi bermain lembut, menciptakan ketenangan. Aku merenung, menghadapi nasib hidup yang menyedihkan.
“Mengapa hidupku selalu begini? Kenapa aku harus menghadapi nasib yang menyedihkan seperti ini?” gumamku di dalam hati.
Aku terlahir tanpa orangtua karena mereka bercerai saat aku lahir, dan tak mau merawatku. Aku dititipkan pada nenek yang kini sudah tenang di alam sana. Namun, keberadaan orangtuaku kini tak kutahu. Aku ingin melihat mereka, tapi sepertinya mereka tak memikirkan aku lagi.
Tetapi Sebagai anak yang tangguh, aku hidup tanpa dukungan orangtua dan tinggal sendiri di rumah kecil yang merupakan peninggalan nenekku. Dengan kekuatan dan keteguhan, aku menghadapi setiap rintangan. Aku menyimpan harapan untuk menemukan kebahagiaan dan kehangatan dalam hidupku.
Keesokan harinya, matahari malu-malu menampakan seluruhnya di ufuk timur. Aku bergegas bersiap siap untuk bersekolah. Sesampainya di sekolah, aku disambut oleh sahabatku, Clara dan Sania, dengan senyuman hangat. Aku merasa begitu bersyukur memiliki sahabat seperti mereka yang tidak pernah memandang latar belakang atau perbedaan di antara kami.