Israel dan Kasebul

oleh -417 views

Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura

Semingguan kemarin saya sibuk dengan konferensi Association for Asian Studies (AAS) yang kebetulan diselenggarakan di Yogya. Saya sama sekali tidak mengikuti berita. Bahkan penembakan Donald Trump terlambat saya dengar. Padahal biasanya acara pagi saya dimulai dengan baca koran.

Itu juga yang membikin saya tidak terlalu paham dengan kunjungan beberapa orang ke Israel. Ia menjadi kontoversi karena ada beberapa aktivis NU yang ikut dalam kunjungan tersebut. Semua jadi kisruh karenanya.

Di situlah saya ikut jadi kisruh. Awalnya adalah guyon saya saat berkomentar di status seorang kawan. Ternyata ditanggapi serius. Saya kira karena saya dianggap mengejek NU. Padahal ya … guyon.

Memang susah bercanda dalam situasi sekarang ini. Divisiveness atau pembelahan dan pengkotak-kotakan itu sudah sedemikian merasuk sehingga kita tidak lagi punya ruang untuk bercanda.

Saya juga dituduh menyebarkan isu tentang kebangkitan kembali Kasebul atau Kaderisasi Sebulan, yaitu sebuah kaderisasi kepemimpinan yang pernah ada di kalangan aktivis muda Katolik tahun 1960an.

No More Posts Available.

No more pages to load.