@Porostimur.com | Ambon : Salah satu item yang disoroti dalam peringatn HUT ke-72 TNI AU Senin (9/4) yakni pengadaan alat utama sistim pertahanan (alutsista).
Hal ini juga dibenarkan Kepala Dinas Operasi Lanud Pattimura, Setyo, saat berhasil dikonfirmasi wartawan, di Ambon, Selasa (10/4).
Khusus untuk Lanud Pattimura, akunya, sudah direncanakan adanya penambahan skuadron udara dan detasemen pertahanan udara hingga perlengkapan menembak sekalipun.
”Akan ada pembaharuan seperti pistol, laras panjang, 60-80 sniper yang kita punya untuk saat ini. Tapi kedepan sesuai dengan Renstra, nantinya Lanud Pattimura ini akan dikembangkan lagi dengan adanya 1 skuadron untuk tempur dan 1 datasemen pertahanan atu penangkis serangan udara nantinya. Kalau di Renstra yang kami terima kemarin, bila tidak ada perubahan 2016 akan dimulai lagi,” ujarnya.
Dengan adanya penambahan alutsist dimaksud, akunya, pihaknya sangat membutuhn dukungan dari masyarakat Maluku maupun pemerintahnya.
”Karena nanti kalau ada kegiatan tersebut, kita bisa dibantu dan difasilitasi untuk keutuhan NKRI,” jelasnya.
Diakuinya, dari sisi kesejahteraan ada atensi khusus dari pemerintah berupa program perumahan bagi PNS dan prajurit dam lingkup TNI AU.
”Program perumahan dari pimpinan dari Sabang-Merauke terserah nanti bisa diambil dimana, mau menentukan masa pensiun dimana. Nanti difasilitasi dari program 1000 rumah, baik PNS maupun TNI AU yang akan mendekati masa pensiun,” tegasnya.
Namun menjelang tahun politik 2018 hingga 2019 nanti, terangnya, TNI AU khususnya pangkalan Lanud Pattimur akan menunjukkan netralitasnya.
”Khususnya kita Lanud Pattimura di Maluku, menunjukkan bahwa kita netralitas dengan kegiatan politik. Mulai dari Jembatan Tawiri sampai dengan Jembatan Hatu kita clear terhadap baleho, spanduk, atribut yang berbau partai politik. Termasuk untuk fasilitas lainnya, kita tidak mendukung, kita netral. Kepada seluruh prajurit Lanud Pattimura kita, tiap hari kita tekankan berdasarkan arahan dari pimpinan, bahwa kita netralitas. Kita sampaikan kepada anggota prajurit TNI dan juga anggota keluarganya, agar kita tidak terpengaruh terhadap hal-hal yang berbau politik karena TNI adalah alat negara bukan alat politik,” pungkasnya. (keket)