Menurutnya, Operasi Ketupat 2018 ini melibatkan sebanyak 173.397 personil pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, pemerintah daerah serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.
Operasi dimaksud, jelasnya, disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan operasi yang sama tahun 2017 disertai analisa pontensi gangguan kamtibmas tahun 2018 ini.
Dan untuk thun 2018 ini, akunya, terdapat 4 pontesi kerawanan yang harus diwaspadai, antara lain stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, mengantisipasi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, serta mengantisipasi adanya ancaman tindak pidana terorisme.
Sesuai hasil survey jalan yang digelar Korlantas Polri bersama Kementrian dan instansi terkait, jelasnya,terdapat 6 lokasi rawan macet pada jalur utama mudik Lebaran.
”Seluruh personil terutama pada titik-titik rawan macet dan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat. Optimalkan pelayanan pda 3.097 Pos Pam, 1.112 Pos Yan, 7 Pos Terpadu dan 12 Pos Chek Point yang tergelar Operasi Ketupat Siwalima 2018,” tegasnya.
Kepada seluruh Kasatwil, timpalnya, diminta untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas, melalui optimalisasi peran Satgas Anti Teror pada seluruh jajaran Polda.