Lempar batu warnai konflik antar pemuda Nusaniwe

oleh -23 views

@Porostimur.com | Ambon :Konflik antar kelompok pemuda kembali menggema di Kota Ambon, Rabu (4/5) sekitar pukkul 20.00 Wit.

Kali ini, aksi saling lempar batu terjadi antara kelompok pemuda dalam satu wilayah, yakni pemuda Airsalobar Pohon Mangga Atas dengan kelompok Pemuda Airsalobar Tempat Putar.

Aksi ini dipicu adanya pelemparan bom molotof di samping rumah milik John Sopamena RT003/RW005, Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, oleh orang tak dikenal (OtK)

Tak ayal, penemuan bom molotof disusul aksi baku lempar batu ini pun kemudian memicu meningkatnya konsentrasi massa dari kedua belah pihak, apalagi kedua wilayah ini juga termasuk dalam wilayah konflik kemanusiaan 2 dekade silam.

Meski tidak menelan korban jiwa, namun aksi baku lempar batu ini menimbulkan kerusakan materil berupa rusaknya pintu depan milik warga Pohon Mangga Atas, Edy Budiyanto (55) dan Daeng Sery (68).

Baca Juga  Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Ambon, Minggu 16 Maret 2025

Aksi baku lempar ini baru terhentikan sekitar pukul 20.30 Wit, setelah anggota Piket Polsek Nusaniwe Pos Polisi Benteng, PRC Polres Ambon, Ton Raimas Perintis Dit Sabhara Polda Maluku dan Satgas BKO RK 732/Banau tiba di TKP, seraya mengamankan dan membubarkan massa yang sudah terkonsentrasi.

Massa kedua belah pihak kemudian berhasil dihimbau dan dihalau kembali ke rumahnya masing-masing.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan dari tubuh Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, menyebutkan sekira pukul 22.30 Wit, dilaksanakan pertemuan antara kedua komunitas yang bertikai, di perbatasan Air Salobar dengan Benteng Atas.

Pertemuan kedua komunitas ini juga melibatkan Pju Polda Maluku seperti Irwasda Polda Maluku, Dir Intel Polda Maluku, Dir Bimas Polda Maluku, Dir Polair Polda Maluku, Kabid Propam Polda Maluku, Kapolres P. Ambon dan Pp. Lease, Kapolsek Nusaniwe, Dandim 1504/Ambon, Letkol (Inf) Fendry Novyanto Raminta, serta Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, A. G. Latuheru.

Baca Juga  Esemka Tanpa PHK

Dalam kesempatan pertemuan ini, Kapolres P. Ambon dan Pp. Lease, AKBP Sutrisno Hadi Santoso,S.IK, menegaskan harus digelar pos kamling di perbatasan kedua komunitas.

Sementara Irwasda Polda Maluku menyesalkan insiden ini bisa terjadi karena masyarakat masih mau diprovokasi oleh provokator yang datang dari luar, bahkan melakukan provokasi melalui media massa pada dunia maya.

Disebutkan, sesuai keterangan saksi, Muksin Suat (47), dirinya sementara berada di rumahnya sambil menonton TV, dikejutkan dengan bunyi lemparan batu sebanyak 1 kali, namun saksi tidak menghiraukannya.

Namun saat menuju ke ruang makan untuk makan malam, ia kembali mendengar bunyi lemparan lebih dari 5 kali dan suasana menjadi ribut.

Apalagi, warga setempat sudah mulai keluar rumah untuk mencari tahu penyebab semakin meningkatnya volume pelemparan batu.

Baca Juga  Comeback, Rossoneri Menang 2-1 atas Como 1907

Ditambah lagi, situasi di luar rumah menjadi sangat gelap, karena semua warga langsung memadamkan lampu listriknya.

Menurutnya, bentrok kedua kelompok pemuda kedua wilayah ini sudah sering terjadi dan mempunyai riwayat bentrok yang cukup panjang.

Sehingga, tidak menutup kemungkinan buntut dari insiden Minggu (11/3) dini hari, memicu aksi balasan saling lempar oleh kedua kelompok pemuda.

Meskipun  memiliki riwayat panjang, namun bentrok kedua kelompok pemuda ini pun seolah tak pernah diselesaikan. (team)