Oleh: Made Supriatma, Peneliti dan jurnalis lepas. Saat ini bekerja sebagai visiting research dellow pada ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapore
Apa yang menarik dari debat kedua antara calon wakil presiden dari ketiga pasangan yang baru saja berlalu? Tidak ada.
Maaf saya tidak melihat ada yang substantif yang diperdebatkan. Dan, ini bukan debat karena tidak ada gagasan yang diadu. Bahkan sangat jelas terlihat bahwa ketiga peserta tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang isu yang dibicarakan.
Cukup terang bagi saya bahwa ketiganya sama sekali tidak mengerti kebijakan. Dalam pemahaman saya, kebijakan adalah keputusan yang diambil dari banyak alternatif yang tersedia, dan setiap alternatif itu memiliki konsekuensinya.
Misalnya, ketika Mas Samsul Gibas bicara tentang carbon capture dan storage. Sangat jelas terlihat bahwa pengetahuan dia sama sekali nol tentang apa yang dia bicarakan.
Ini adalah konsep yang diperkenal oleh industri energi berbahan fosil. Idenya, CO2 yang dihasilkan oleh pembakaran energi fosil itu ditangkap, disimpan, dan kemudian disimpan.
Penyimpanannya di dalam tanah, disuntikan ke dalam lapisan batuan di tanah hingga ke kedalaman 2 km.
Masuk akal? Sangat. Tapi ada banyak konsekuensinya seperti biayanya sangat mahal. Hampir pasti kalau diterapkan di Indonesia, maka harga bahan bakar akan meningkat tajam karena siapa lagi yang akan menanggung beaya itu kalau tidak konsumen.