Porostimur.com, Washington – Partai Demokrat khawatir dukungan terhadap Kamala Harris lebih rendah dibandingkan Donald Trump di kalangan pemilih pria. Alasannya sederhana, para kaum adam ini tidak ingin perempuan memimpin negara.
Serangkaian jajak pendapat minggu ini menunjukkan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris mengungguli kandidat Partai Republik Donald Trump di kalangan pemilih perempuan. Namun itu tidak berlaku di kalangan pemilih laki-laki.
Bahkan dalam beberapa survei menunjukkan, Kamala Harris tertinggal lebih dari 10 poin persentase dari mantan presiden Trump pada negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran.
Menurut survei yang dilakukan oleh New York Times dan Siena College, kalangan pemilih pria yang cenderung memilih, Trump mengungguli Harris dengan selisih yang besar secara nasional, yaitu 51% berbanding 40%.
Para ahli strategi Partai Demokrat mengatakan Harris perlu menarik dukungan dari pemilih pria kulit hitam dan Latin jika dia ingin mengalahkan Trump, yang dominan pada kedua kelompok tersebut.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh USA Today dan Suffolk University yang dirilis awal pekan ini menunjukkan bahwa di negara bagian Arizona, 51% pria Latin berusia 18-34 tahun mendukung Trump, 39% memilih Harris.









