Kata Sabandar, strategi pembangunan berdasarkan kontinental mengutamakan pada sistim pembangunan jalan raya, kereta api tidak tepat untuk kontkes di Maluku.
“Nah, strategi pembangunan maritim di kawasan Indonesia timur penting sekali berkontribusi untuk melihat bagaimana poros maritim dunia ini dikembangkan dan kita ingin pelanggan sektor maritim meningkat. Tahun 2015, hanya ada 6,4% dari PDB, kita berharap di tahun 2030 sektor maritim sudah berkontribusi 9% dan 2045 12,5% dari PDB. Kalau sektor maritim berpartisipasi maka kita yang berada di wiayah kepulauan akan menikmati manfaatnya, hari ini belum dan itu yang menjadi tantangan kita bersama,” kata Ketua Tim Asistensi Ahli Transportasi Otorita Ibukota Nusantara.
Kita bicara soal pembangunan dan pemerataan infrastruktur sambungnya, kita bicara konektivitas tidak saja menghubungkan kota kota yang ada di jawa atau kota kota yang nantinya ada di kalimantan, tapi bagaimana menghubungkan sabang sampai merauke itu dengan konektivitas yang bagus.
Bagaimana menurutnya, menghubungkan pulau pulau di Kepulauan Maluku mulai dari morotai ke Tual, Kisar, Moa, supaya kita bisa berintegrasi infrastruktur merata bukan karena penduduknya banyak infrastrukturnya bagus. Indonesia sama merata pembangunan harus dilakukan di semua titik.