Produk UMKM di Kabupaten SBT Belum Dikelola Secara Maksimal

oleh -72 views

Porostimur.com, Bula – Kordinator Pendamping Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) SBT Mimid Dwi Suwanto menilai produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) selama ini belum dikelola secara maksimal oleh pelaku usaha maupun pemerintah setempat.

Menurut Mimid, selama ini ada sejumlah produk home industri berupa tepung sagu ratu andan, teh ramadelas, minyak goreng minlen dan produk lain yang digeluti masyarakat di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ itu, namun belum dimaksimalkan

“Cenderung potensi-potensi yang sudah ada tetapi tidak dikembangkan dengan baik. Misalnya tepung Sagu Ratu Andan yang di Desa Angar yang berjalan tersendat-sendat, ada juga teh lokal Ramadelas. Kalau bisa berkesinambungan terus, sehingga menjadi usaha yang bisa diandalkan masyarakat,” ungkap Mimid, dikutip, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga  7 Ide Outfit Pre-Wedding dengan Gaya Kasual, Favorit!

“Contohnya, bantuan rumah produksi sagu dan peralatannya dari program Solid yang pernah dijalankan beberapa tahun lalu dibiarkan nganggur tanpa digunakan,” sambungnya.

Mimid menjelaskan, pendampingan yang tidak maksimal dan ketidakseriusan Pemerintah Daerah [Pemda] jadi satu penyebab produk lokal di daerah itu tidak bisa berkembang.

“Kami melihat, pendampingan tidak maksimal. Pemda juga belum serius. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saling ego sektoral, termasuk juga sistem di SBT yang kental dengan nuansa politik menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.