Qaswat al-qalb, atau yang lebih dikenal dengan kerasnya hati, termasuk perkara yang harus dihindari muslim. Ketika hati keras, seseorang akan sulit menerima petunjuk dan cenderung abai terhadap nilai-nilai agama, bahkan bisa terseret pada kemaksiatan dan dosa.
Istilah qaswat al-qalb tidak hanya mencerminkan ketidakpedulian terhadap agama, tetapi juga menunjukkan hilangnya empati terhadap sesama manusia. Hati yang keras kerap menolak untuk merendah, enggan mengakui kesalahan, dan jauh dari rasa kasih sayang.
Fenomena ini sering kali menjadi penyebab utama seseorang terjerumus dalam perilaku buruk, hingga akhirnya menjauh dari rahmat Allah SWT. Memahami penyebab, ciri-ciri, dan dampak dari qaswat al-qalb sangat penting bagi setiap muslim agar dapat menghindari sifat ini dan menjaga kelembutan hati.
Arti Qaswat Al-Qalb Adalah Keras Hati
Mengutip buku Akidah Akhlak susunan Toto Edidarmo dkk, dalam bahasa Arab, qaswat al-qalb adalah keras hati, yaitu suatu kondisi yang merujuk pada hati yang menjadi beku, kaku, dan sulit menerima kebenaran akibat bertumpuknya dosa dan maksiat.
Hati yang keras menjadi tempat bersemayamnya berbagai sifat buruk seperti kebencian, penolakan terhadap kebenaran, dan kemarahan yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi ini membuat hati tidak lagi mampu membedakan mana yang benar dan salah, mendekatkan diri pada keburukan, menjauhkan diri dari kebenaran, serta memunculkan cinta terhadap kejahatan.