”Cuma turun sidak, divideo timnya dibikin TikTok lalu diposting, tidak ada kebijakan, solusi atau pengawasan setelah balik dari kunjungan,” cetus salah satu warga Ternate.
”Eh abis statement, abis urusan,” imbuhnya.
Terlepas dari apa yang dilakukan Sherly, masyarakat seharusnya mulai menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah bagian dari marketing politik. Marketing politik adalah penerapan konsep dan metode marketing dalam dunia politik. Metode ini diperlukan untuk menghadapi persaingan mendapatkan market-dalam hal ini masyarakat.
Menurut Psikolog Klinis, Feka Angge Pramita, apa yang dilakukan para pejabat saat ini, karena mereka ingin dikenal dengan cirinya. Supaya mereka mudah dikenali dibandingkan pejabat sebelum-sebelumnya, khususnya sebelum adanya media sosial.
“Sebuah bagian dari karakter seseorang ini, itu tergantung apa yang nanti dia adopsi menjadi bagian diri dia. Itu dipilah. Di dunia politik, kita tidak pernah tahu apakah itu yang sebenarnya dari karakter dari dia atau bukan,” ujar Feka, mengutip CXO Media.
Ia memaparkan, apa yang dilakukan para pejabat saat ini di media sosial kemungkinkan adalah bagaimana orang ingin memandang mereka. Itu adalah kesempatan mereka untuk merangkul massa yang tertarik dengan persona yang dipilih dan ditampilkan. Nantinya bagaimana dia bekerja, itu baru akan terlihat persona yang sesungguhnya.